Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Penolakan dari segala tembakan

Penolakan dari segala tembakan Sayup membuka pagi paling redup Di jendela terbit lonceng pengeras—membias Suara lekas hengkang dari ancaman luka Di tepi bibir rona merahmu; aku meronta Bak tangis bayi merindukan sebotol susu Ketika cahaya setia manjakan kata Entah pada siapa burung bertanya Menyambut pelbagai ucapan perpisahan Gulana merana akibat bertanya Aku tak kenal cinta dan segala perannya Seandainya perasaan bagai bunga edelweis Tumbuh bermekar; mengakar-menjalar Abadi dalam dingin yang tak tertandingi Memeluk angin paling tinggi menghiasi Tak ada tangis, haru yang menderu Jangan, Jangan lagi kautolak aku dengan peluru Meskipun lumasan mesiunya berbau tabu Sesungguhnya talu tangisku mengicip pilu Memperebutkan seribu bayang-bayang sesal Jika aku adalah makhluk paling candala Lantas kau tahu cara menanganinya Basuh dengan umpatan-umpatan menyayat hati Lalu lekas bersihkan dengan cara menjauhi Kembali redup! - me...