Aura, kata pujangga

Aura, kata pujangga


Aura, tepat kata pujangga
dalam renung nasib dan bahagia
ketika hati tak hati-hati tempatkan sisi
siapa berani? meradang segala halangan
perestuan dan perseteruan hamilkan umpatan
sembunyi wajah dari bilik penyesalan

tetes air matanya adu kecepatan
tetapi pundak berdiri tetap tegak
kesedihan disulam jadi pakaian
bias tatap mata bahagia tak tenaga
lentik jari tak kuasa: lepas genggamannya

di beranda angin bersejuk suasana
sebelum lampu tertidur dari lamunan
ada dari yang lain dipikirkan!
tiba pertanyaan usai tiada
nestapa memantik kata-kata

Menarilah pada kaca, Aura
bila belati begitu nyeri terasa di dada
kita belum apa-apa di balik lima warsa
pun sejahtera pada tempat biasa kata
jangan kau tanya ke mana aku pergi;
buka hati lalu pahami isi, aku tak pernah mati!


- mesinketik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

O, Kartini biar aku yang mengganti

Satu Tatap

Penindasan Kekuasaan