Malam yang sama

Malam yang sama

purnama tepat di kepala
perjuangan tiba; bekal tiada
langit lepas namun hati tak bebas
mengikat hening teruntuk kenang
begitu dalam, begitu karam

kudengar umpatan dari balik pintu
ibumu berkata: Aku hanya angin lalu
bergegas! telinga seketika memanas
kutanggalkan air mata di beranda

malam diam-diam memuram
pun duka lagi berbagi sepi
doa-doa kubangun jadi sia-sia
ah sialan! kini kau malah ikut berperan

walau Aku membelah diri, kau kunanti
sejauh ke mana kaupergi
menjelma udara di kota
menjelma ranting cuaca
menjelma rekah bunga kamboja


- mesinketik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

O, Kartini biar aku yang mengganti

Satu Tatap

Penindasan Kekuasaan